Kamis, 27 Maret 2014

Jaringan Komputer pertemuan ke 2

Harus kita ketahui bahwa pada saat pengiriman data, informasi yang ada dapat terganggu oleh beberapa sebab, misalnya karena kerusakan peralatan, noise yang besar di saluran transmisi ataupun kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia. Kesalahan-kesalahan tersebut pada prinsipnya harus dapat diketahui (dideteksi) dan harus dapat diperbaiki (dkoreksi). Pada prinsipnya ada tiga metoda untuk mendeteksi kesalahan yaitu:
  1. ECHO CHECK
  2. PARITY CHECKING
  3. FEEDBACK TYPE
Echo Check merupakan suatu sistem pendeteksian kesalahan yang paling sederhana dan hasil pendeteksian kesalahan ini sepenuhnya tergantung pada faktor manusia. Prinsipnya adalah dengan mengirimkan kembali informasi yang diterima kepada pihak pengirim, sehingga dengan demikian operator pada pihak pengirim dapat memeriksa kebenaran informasi yang dikirim.
Parity CheckingPrinsip ini dengan menambahkan redundan bit pada informasi yang akan dikirim, diana redundan bit tersebut akan menggambarkan sifat-sifat dari informasi tersebut. Pada pihak penerima akan dilakukan evaluasi daei informasi, dan hasil evaluasi tersebut akan dibandingkan dengan redundan bit yang ada. Ada 3 jenis cara pendeteksian dengan sistem ini:
-          Vertical Redundancy Checking
-          Horizontal Redundancy Checking
-          Cyclic Redundancy Checking
Feedback Type padasistem ini pihak penerima tidak mengadakan perbaikan pada kesalahan yang terjadi, melainkan meminta agar pihak pengirim mengulangi pengiriman informasi kembali. Mengingat sifat tersebut diatas maksa sistem pendeteksian kesalahan ini disebut juga sebagai sistem ARQ(Auyomatic Repeat Request).
Pembagian kelompok :
-          Stop and wait ARQ
-          Continuous ARQ
1.       Go back N
2.       Selective Retransmision Scheme
-          Adaptive ARQ
>> Stop and wait ARQ pada sistem ini pengirim akan membagi informasi dalam blok2 yang panjangnya tertentu untuk tujuan effisiensi, dan akan mengirimkan blok-blok tersebut sesudah diberikan redundant bit.
>> Continuous ARQ sistem ini dimaskudkan untuk mengurangi kerugian waktu yang terjadi pada stop n wait ARQ, dimana pada sistem ini, pihak pengirim akan mengirimkan secara terus menerus blok-blok informasi kepada pihak penerima.
>> Adaptive ARQ sistem ini digunakan 2 atau lebih panjang blok yang berbeda untuk pengiriman informasi ke pihak penerima.
FLOW CONTROL adalah teknik untuk memastikan bahwa data yang dikirim oleh sumber tidak melampaui kapasitas kemampuan yang menerimanya. Transmitter maupun receiver dalam system komunikasi data perlu menyiapkan buffer komunikasi untuk menampung data yang akan dikirim atau yang akan diterima. Kapasitas buffer inilah yang perlu dikendalikan dalam flow control agar transmitter dan receiver dapat menampung semua data yang ada.
STOP AND WAIT FLOW CONTROL
Bentuk yang palin simple  dari flow control dikenal sebagai stop and wait flow control bekerja sebagai berikut. Sebuah entiti sumber mentransmisikan sebuah frame. Setelah entiti tujuan menerima frame, ia akan mengirim ACK kepada pengirim bahwa data diterima dengan baik, sehingga pengirim boleh melanjutkan pengiriman frame selanjutnya. Jika data yang diterima salah maka akan dikirim NAK yang mengindikasikan bagi pengirim untuk mengirim ulang frame yang dikirim. Persoalannya adalah jika data yang akan dikirim cukup besar. Untuk itu data tersebut harus dipecah pecah menjadi beberapa frame.
SLIDING WINDOW FLOW CONTROL
Sejauh ini hanya sejauh 1 frame saja data dipindahkan dari sumber ke penerimanya. Jika data dkirim sedikit sekali maka ketidak efisiennan akan terjadi. Efisiensi dapat sangat dikembangkan dengan cara mengijinkan banyak frame yang dikirim bersamaan secara berurutan.
DHCP adalah layanan termasuk sebuahlayanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya, biasanya komputer yang memberikan informasi tentang IP disebut DHCP server.  Ada hal-hal dasar yang perlu diperhatikan saat inisialisasi DHCP. Pertama IP address, kemudian Subnet, gateway, dan DNS.
MEDIA TRANSMISI
Adalah suatu jalur antara pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data.Media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi guided dan unguided dangan atau tanpa perantara. Jenis Guided diantaranya seperti copper twisted pair, copper coaxial, dan fiber optik. Sedangkan media transmisi unguided menghantarkan gelombang atau signal elektromaknetik tanpa melalui perantara yang solid.
Namun saya akan jelaskan jenis-jenis yang termasuk dalam guide: diantaranya
  1. Twisted Pair merupakan medium yang paling murah dan banyak digunakan dalam transmisi guided. Twisted pair terdiri dari 2 kabel tembaga yang terisolasi yang disusun dalam jalinan berbentuk spiral.
  2. Kabel Coaxial terdiri dari 2 konduktor tetapi digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari konduktor berbentuk silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam.
  3. Fiber Optik merupakan medium yang tipis(2-125m) dan fleksibel yang dapat menghantarkan cahaya optik. Berbagai jenis kaca dan plastik dapat digunakan untuk membuat fiber optik.
 by: ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar