Harus kita ketahui bahwa pada saat pengiriman data,
informasi yang ada dapat terganggu oleh beberapa sebab, misalnya karena
kerusakan peralatan, noise yang besar di saluran transmisi ataupun kesalahan
yang disebabkan oleh faktor manusia. Kesalahan-kesalahan tersebut pada
prinsipnya harus dapat diketahui (dideteksi) dan harus dapat diperbaiki
(dkoreksi). Pada prinsipnya ada tiga metoda untuk mendeteksi kesalahan yaitu:
- ECHO CHECK
- PARITY CHECKING
- FEEDBACK TYPE
Echo Check merupakan suatu sistem pendeteksian kesalahan
yang paling sederhana dan hasil pendeteksian kesalahan ini sepenuhnya
tergantung pada faktor manusia. Prinsipnya adalah dengan mengirimkan kembali
informasi yang diterima kepada pihak pengirim, sehingga dengan demikian
operator pada pihak pengirim dapat memeriksa kebenaran informasi yang dikirim.
Parity CheckingPrinsip ini dengan menambahkan redundan bit
pada informasi yang akan dikirim, diana redundan bit tersebut akan
menggambarkan sifat-sifat dari informasi tersebut. Pada pihak penerima akan dilakukan
evaluasi daei informasi, dan hasil evaluasi tersebut akan dibandingkan dengan
redundan bit yang ada. Ada 3 jenis cara pendeteksian dengan sistem ini:
-
Vertical Redundancy Checking
-
Horizontal Redundancy Checking
-
Cyclic Redundancy Checking
Feedback Type padasistem ini pihak penerima tidak mengadakan
perbaikan pada kesalahan yang terjadi, melainkan meminta agar pihak pengirim
mengulangi pengiriman informasi kembali. Mengingat sifat tersebut diatas maksa
sistem pendeteksian kesalahan ini disebut juga sebagai sistem ARQ(Auyomatic
Repeat Request).
Pembagian kelompok :
-
Stop and wait ARQ
-
Continuous ARQ
1. Go
back N
2. Selective
Retransmision Scheme
-
Adaptive ARQ
>> Stop and wait ARQ pada sistem ini pengirim akan
membagi informasi dalam blok2 yang panjangnya tertentu untuk tujuan effisiensi,
dan akan mengirimkan blok-blok tersebut sesudah diberikan redundant bit.
>> Continuous ARQ sistem ini dimaskudkan untuk
mengurangi kerugian waktu yang terjadi pada stop n wait ARQ, dimana pada sistem
ini, pihak pengirim akan mengirimkan secara terus menerus blok-blok informasi
kepada pihak penerima.
>> Adaptive ARQ sistem ini digunakan 2 atau lebih
panjang blok yang berbeda untuk pengiriman informasi ke pihak penerima.
FLOW CONTROL adalah teknik untuk memastikan bahwa data yang
dikirim oleh sumber tidak melampaui kapasitas kemampuan yang menerimanya.
Transmitter maupun receiver dalam system komunikasi data perlu menyiapkan
buffer komunikasi untuk menampung data yang akan dikirim atau yang akan
diterima. Kapasitas buffer inilah yang perlu dikendalikan dalam flow control
agar transmitter dan receiver dapat menampung semua data yang ada.
STOP AND WAIT FLOW CONTROL
Bentuk yang palin simple
dari flow control dikenal sebagai stop and wait flow control bekerja
sebagai berikut. Sebuah entiti sumber mentransmisikan sebuah frame. Setelah
entiti tujuan menerima frame, ia akan mengirim ACK kepada pengirim bahwa data
diterima dengan baik, sehingga pengirim boleh melanjutkan pengiriman frame
selanjutnya. Jika data yang diterima salah maka akan dikirim NAK yang
mengindikasikan bagi pengirim untuk mengirim ulang frame yang dikirim.
Persoalannya adalah jika data yang akan dikirim cukup besar. Untuk itu data
tersebut harus dipecah pecah menjadi beberapa frame.
SLIDING WINDOW FLOW CONTROL
Sejauh ini hanya sejauh 1 frame saja data dipindahkan dari
sumber ke penerimanya. Jika data dkirim sedikit sekali maka ketidak efisiennan
akan terjadi. Efisiensi dapat sangat dikembangkan dengan cara mengijinkan
banyak frame yang dikirim bersamaan secara berurutan.
DHCP adalah layanan termasuk sebuahlayanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya, biasanya komputer
yang memberikan informasi tentang IP disebut DHCP server. Ada hal-hal dasar yang perlu diperhatikan
saat inisialisasi DHCP. Pertama IP address, kemudian Subnet, gateway, dan DNS.
MEDIA TRANSMISI
Adalah suatu jalur antara pemancar dan penerima dalam sistem
transmisi data.Media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi guided dan
unguided dangan atau tanpa perantara. Jenis Guided diantaranya seperti copper
twisted pair, copper coaxial, dan fiber optik. Sedangkan media transmisi
unguided menghantarkan gelombang atau signal elektromaknetik tanpa melalui
perantara yang solid.
Namun saya akan jelaskan jenis-jenis yang termasuk dalam
guide: diantaranya
- Twisted Pair merupakan medium yang paling murah dan banyak digunakan dalam transmisi guided. Twisted pair terdiri dari 2 kabel tembaga yang terisolasi yang disusun dalam jalinan berbentuk spiral.
- Kabel Coaxial terdiri dari 2 konduktor tetapi digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari konduktor berbentuk silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam.
- Fiber Optik merupakan medium yang tipis(2-125m) dan fleksibel yang dapat menghantarkan cahaya optik. Berbagai jenis kaca dan plastik dapat digunakan untuk membuat fiber optik.
by: ......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar